terima kasih Baznas Minahasa, sudah Peduli.

“Terima Kasih Banyak, Baznas Minahasa” — Kisah Ibu Petani di Tondano yang Anaknya Tertelan Jarum Pentul, Kini Jadi Peringatan untuk Semua

13/10/2025 | Humas BAZNAS Minahasa

Minahasa 13/10/2025— Suara lirih penuh haru keluar dari bibir Maini (48), seorang ibu petani sederhana asal Tondano. Ia tak menyangka hari biasa di kebun berubah menjadi momen paling menegangkan dalam hidupnya.

Anak perempuannya, siswi MTs Plus Tarbiyah Tondano, mendadak dilarikan ke Rumah Sakit Tondano  setelah tak sengaja menelan jarum pentul yang biasa dipakai untuk menjepit jilbab. Kebiasaan menggigit jarum di bibir — dianggap sepele — hampir merenggut nyawa.

“Saya panik, tidak tahu harus bagaimana. BPJS kami tidak aktif. Uang tabungan juga tidak ada,” cerita Maini, menahan tangis.

Suaminya hanya bekerja serabutan, kadang di kebun, kadang membantu orang jika ada tambahan pekerjaan. Hidup mereka bersandar pada apa yang ada hari itu — hari ini kerja, hari ini makan.


Pertolongan Tak Disangka Datang dari Baznas Minahasa

Saat kabar ini sampai ke Waka IV Baznas Minahasa, ia langsung turun menemui Maini di kebun, tanpa protokol, tanpa basa-basi. Di tengah tanah basah dan cangkul yang masih tertancap di tanah, bantuan langsung diserahkan untuk biaya tindakan medis dan kebutuhan pemulihan anaknya.

“Jangan dinilai dari besar atau kecilnya bantuan. Yang penting ada uluran tangan di saat paling susah,” kata Waka IV Baznas Minahasa.

Maini tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

“Terima kasih banyak, banyak, banyak Baznas Minahasa. Amat sangat membantu keluarga saya. Semoga Baznas semakin peduli kepada masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya sembari menahan air mata.

Kasus seperti ini bukan yang pertama. Banyak pelajar muslimah yang terbiasa menjepit  jarum pentul dengan mulut saat memasang jilbab. Padahal risikonya fatal:

  • Jarum bisa tertelen atau terhirup ke saluran napas

  • Bisa melukai tenggorokan, paru-paru, bahkan organ vital

  • Dalam banyak kasus, harus operasi.

Jangan lagi sepelekan jarum pentul. Ingat, satu detik kelalaian bisa jadi seumur hidup penyesalan,” pesan Maini

Waka IV Baznas Minahasa berharap masyarakat semakin percaya dan mendukung Baznas, agar lembaga zakat ini bisa berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat kecil yang sering terabaikan.

“Semoga ada lebih banyak orang baik yang mau menyalurkan zakatnya lewat Baznas. Dari zakat inilah lahir pertolongan seperti hari ini,” ujarnya.

KABUPATEN MINAHASA

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12