Deputi I BAZNAS RI Bidang Pengumpulanhadir menerima langsung penghargaan
Apresiasi Kemenperin, BAZNAS Terbaik di IHYA Award 2025
25/09/2025 | Humas BAZNAS MinahasaJakarta, –Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kembali menorehkan sejarah. Lembaga zakat yang selama ini identik dengan program pemberdayaan umat itu kini meraih Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2025 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
BAZNAS dinobatkan sebagai Instansi Pemerintah Terbaik (Lembaga/Kementerian) dalam ajang bergengsi yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Kamis, 25 September 2025. Gelar ini meneguhkan kiprah BAZNAS sebagai salah satu motor penggerak industri halal nasional.
Capaian tahun ini bukan yang pertama. BAZNAS sudah dua kali mencatatkan namanya dalam panggung IHYA, yakni pada 2022 dan 2024, dengan kategori berbeda. Konsistensi itu memperlihatkan bahwa peran BAZNAS bukan sekadar mengelola dana zakat, tetapi juga membangun fondasi ekonomi halal dari akar rumput.
Deputi I BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, Mohamad Arifin Purwakananta, hadir menerima langsung penghargaan. “Ini bukti nyata keseriusan BAZNAS dalam mendorong mustahik pelaku UMKM berbasis industri halal agar bisa naik kelas, dari penerima zakat menjadi pemberi zakat atau muzaki,” ujar Arifin.
BAZNAS tercatat telah memfasilitasi lebih dari 5.000 sertifikat halal bagi UMKM di berbagai daerah. Angka itu bukan sekadar statistik, melainkan wujud transformasi. Di balik setiap sertifikat, ada harapan pelaku usaha mikro untuk menembus pasar yang lebih luas dan kompetitif.
“Ke depan, kami ingin semakin banyak mustahik yang tumbuh menjadi juragan-juragan halal. Mereka akan menjadi bagian penting dalam menguatkan ekonomi Indonesia,” kata Arifin.
IHYA Award 2025 tidak diberikan secara serampangan. Proses penjurian menimbang aspek perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, hingga evaluasi program. Kampanye publikasi juga menjadi salah satu indikator penting. Dalam semua aspek itu, BAZNAS dianggap menonjol dengan pola kerja yang terukur dan dampak nyata di lapangan.
Arifin menegaskan, capaian ini tidak mungkin terjadi tanpa kepercayaan para muzaki. Dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya yang dititipkan kepada BAZNAS menjadi bahan bakar utama program pemberdayaan.
“Kepercayaan muzaki adalah modal besar kami. Dari dana yang mereka amanahkan, kami bisa membiayai UMKM halal yang kini tumbuh di berbagai pelosok Indonesia,” kata dia.
BAZNAS kini mematok agenda yang lebih luas: memperkuat UMKM halal bukan hanya dari sisi sertifikasi, tetapi juga lewat pelatihan, pendampingan, hingga akses permodalan. Semua diarahkan untuk mempercepat transformasi mustahik menjadi muzaki, dan mendorong kemandirian ekonomi nasional.
Dengan capaian IHYA Award 2025, BAZNAS tak hanya berdiri sebagai lembaga zakat. Ia tampil sebagai salah satu poros penting industri halal nasional, sejalan dengan ambisi pemerintah menjadikan Indonesia pusat industri halal dunia.
